Liburan di Tiga Negara: Malaysia, Khazakstan dan Uzbekistan

Oleh: Rifqah Ainiyah

Petunjuk Jalan Dekat Hotel Di Kuala Lumpur/Dok Pribadi Rifqah Ainiyah

Teman-teman, ini catatan saya setelah melakukan perjalanan liburan di tiga negara dalam waktu lebih dari dua minggu. Tujuan kami sebenarnya hanya ke Khazakstan dan Uzbekistan. Tapi karena tiket promo yang dipesan ayah harus berangkat dari Kuala Lumpur di negara Malaysia, jadinya kami sempat menikmati kota itu meski hanya sebentar.

Liburan di Malaysia
Dunia diawali dengan pagi. Persiapan sudah siap. Diri sudah siap. Siap untuk melakukan hal baru di hari baru. Celana telah terkancing. Baju telah di gunakan. Jilbab telah dikaitkan dengan pentul. Pengantar telah menunggu di depan. Saatnya berangkat.

Kami berangkat menuju tujuan menggunakan mobil. Sampai tujuan kami menurunkan barang. Tujuan kami adalah bandara. Bandara tempat yang tidak asing bagi siapapun. Kami ke bandara untuk menaiki pesawat yang bertujuan ke negara lain yaitu Malaysia. Dengan waktu sekitar 3 jam di atas pesawat. Kami menaiki pesawat batik air dengan dan kami sampai di bandara internasional Kuala Lumpur. Kami memesan taksi online untuk menuju ke hotel. Hotel kami cukup jauh dari bandara. Cosmo hotel nama tempat kami bermalam. Kami beristirahat sejenak lalu lanjut keluar sambil berjalan, kami menyebrangi jalan untuk ke sebuah spot foto di seberang jalan, dan saya mengaploud di sosial media. Kami berfoto sambil menikmati angin-angin dan masjid yang cantik. Setelah kami berfoto kami membeli beberapa takjil yang ada di pasar Ramdhan kemudian kembali ke hotel untuk melakukan buka puasa. Setelah itu kami beristirahat hingga pagi tiba.

Pemandangan Di Bandara Kuala Lumpur/Dok Pribadi Rifqah Ainiyah

Pagi tiba. Kami bersiap untuk menuju bandara dengan menggunakan taksi. Setelah sejam lebih kami pun sampai di bandara. Kami mau ke kota Almaty di negara Kazakstan. Menggunakan pesawat Air Asia yang pertama kali penerbangan penumpang menuju ke Kazakstan. Kami mendapatkan semacam hadiah totebag yang berisi coklat, topi dan kipas. Dibagikan pada saat akan naik ke pesawat.

Liburan di Kazakstan
Berada di dalam pesawat sekitar 8 jam adalah hal yang membosankan didampingi oleh puasa yang buat kita tidak bisa makan di pesawat. Mual di atas pesawat adalah hal yang biasa. Hal itupun juga terjadi pada diriku ketika pesawat sedang ingin mendarat. Pada saat sudah mendarat melihat ke jendela jalanan putih, pohon putih di tutupi salju yang putih. ini pengalaman pertama melihat salju secara langsung.

Kami turun dari pesawat dengan mood yang kurang baik. Kami di sambut oleh beberapa orang yang memakai baju adat Kazakstan sambil memegang semacam tempat yang berisi makanan yang dibagikan untuk seluru penumpang. Kami bingung dengan petunjuk yang berbahasa asing, kami berusaha mengikuti jalur. Kami sampai di depan pintu keluar dan melihat keadaan di luar dan lagi badai salju, saya melihat orang keluar masuk dipenuhi salju. Kami beristirahat di cafe bandara sambil mencari taksi. Setelah makan dan sudah dapat taksi kami bergegas naik ke taksi.

Suasana Di Depan Bandara Almaty/Dok Pribadi Rifqah Ainiyah 

Pada saat kami keluar terasa sangat dingin walaupun kami sudah memakai jaket tebal . Aku memegang salju yang ada di atas mobil orang lain. Tanganku terasa sangat dingin . Kami naik ke taksi lalu menuju hotel otyrar hotel . Sambil melihat kanan kiri yang di penuhi oleh salju. Dengan keadaan lelah kami turun dari mobil pada saat kami masuk hotel terasa sangat hangat tentu kami merasa aneh karena pada saat di indonesia jika kami masuk hotel pasti yang ada hanya pendingin ruangan bukan penghangat ruangan. Kami chek in dilayani oleh seorang asli Kazakstan yang tidak bisa berbahasa inggris dan hanya mengandalkan google translate. Setelah kami chek in kami menuju ke kamar untuk beristirahat.

Saat pagi tiba, salju sudah tidak turun lagi tetapi salju belum habis. Seluruh kota terlihat ditutupi salju. Kami keluar sekitar 5 menit untuk berfoto ala-ala, lalu mengaploud di sosial media. Pohon ditutupi salju adalah hal yang sangat indah yang pernah kulihat. Orang orang berjalan kaki menggunakan jaket tebalnya. Melihat orang yang sedang meminggirkan salju agar tidak menutupi jalan. Di cuaca yang dingin itu mereka tetap melakukan aktivitas mereka. Hmm. Setelah menikmati keadaan di luar ruangan kami lanjut masuk ke hotel karena kedinginan.

Foto Keluarga Rifqah Ainiyah Di Museum Timur Lenk/Dok Pribadi

Sekitar jam 3 sore kami keluar menggunakan taksi online menuju sebuah mall yang ada di kota itu. Pada saat kami masuk, terasa sangat hangat karena ada penghangat ruangan di dalam mal. Kami membeli beberapa kebutuhan lalu makan. Karena sudah malam dan kami juga sudah cukup lama di mall kami memesan taksi untuk kembali ke hotel. Kami memesan taksi dengan drama tidak menerima penumpang 5 orang. Jadi kami telah memesan sekitar 3 kali pesan, kami baru dapat driver yang mau mengantar kami berlima ke hotel. Sampainya kami di hotel kami beristirahat. Lalu keesokan harinya pada jam sepuluh pagi kami berjalan ke depan hotel lalu menyebrangi jalan untuk menuju museum gereja yang ada di depan hotel. Halaman gereja tersebut sangat luas. Kami berfoto di halaman bersama salju. Lalu kami juga melihat sangat banyak burung merpati tepat di depan gereja. Kami berfoto di kelilingi merpati. Kami masuk ke gereja. Ada yang sedang melakukan ibadah. Sempat juga melihat suster di dalam gereja. Kami tidak lama di dalam gereja. Konon katanya gereja tersebut gereja yang di buat dari kayu tanpa paku. Setelah dari gereja kami berjalan ke sebuah patung beberapa orang yang mengikuti perang dunia ke 2 sambil mengambil foto.

Baca juga:  Almaty

Foto Rifqah Ainiyah Di Museum Timur Lenk/Dok Pribadi

Setelah berfoto kami bergegas untuk kembali ke hotel karena kami sudah sangat kedinginan. Tidak lama kami keluar lagi untuk pergi ke gunung Simbulac menggunakan taksi online sekitar 40 menit. Sesampinya disana saya melihat gunung yang ditutupi oleh salju dan akhirnya saya melihat itu. Kami menggunakan kereta gantung untuk menuju puncak gunung dengan 3 pemberhentian . Sambil melihat orang melakukan permainan ski. Pada saat kami sampai dipuncak kami bergegas berfoto lalu kembali menaiki kereta gantung untuk kembali turun. Di atas gunung sangat lah dingin. Dipenuhi salju dan orang orang yang bermain ski. Kami juga sempat melihat rumah adat dari Kazakstan dari kereta gantung. sampai di bawah kami menaiki taksi online untuk menuju museum. Kami memasuki museum tersebut yang di dalamnya sangat luas. Ada banyak fosil fosil dari binatang yang ditemukan. Ada juga baju adat dari mereka. Ada banyak barang barang kuno. Namanya juga museum.!!!

Foto Riqah Ainiyah di Atas Gunung Simbulac/Dok Pribadi

Tidak lama lagi waktu berbuka. Kami ke restorant yang cukup terkenal menggunakan taksi online. Sesampainya kami disana ternyata sudah penuh. Jadi kami jalan menuju restorant sebelahnya ternyata juga sudah penuh. Jadi kami hanya ke cafe kecil . Kami minum teh dan makan makanan ringan . Ada kue yang namanya baklava rasanya sangat manis. Ada juga kentang dan sosis. Setelah kami makan kami lanjut ke mega mall. Kami makan dan membeli beberapa barang. Setelah itu lanjut pulang ke hotel. Lalu pada saat pagi kami bersiap siap dan menyiapkan barang. Kami turun untuk chek out kami menitip barang di hotel. Lalu kami ke halte bus untuk membeli tiket bus menuju Tashkent Uzbekistan.

Setelah kami membeli tiket kami menuju ke pasar melihat banyak manisan yang dijual. Kami membeli beberapa kacang. Ada juga penjual daging. Kami lebih masuk lagi di pasar, lalu memasuki pasar yang banyak penjual baju, jaket dan barang barang lainnya. Saya tidak membeli apa apa. Yang lain ada yang beli jaket. Dan adik saya membeli mainan. Setelah kami dari pasar kami jalan untuk ke super market dekat pasar untuk membeli persiapan untuk buka puasa di atas bus. Kami belanja beberapa roti, minuman dan nasi. Setelah itu kami kembali ke hotel untuk mengambil barang lalu memesan taksi online lalu pergi ke halte bus. Kami naik ke bus dengan perjalanan 12 jam. Bus kami sempat singgah di sebuah restorant saat tengah malam dan kami minum teh lalu kembali lagi ke bus saat sopir terlihat mulai naik ke bus. Pada pagi hari kami singgah untuk pemeriksaan imigrasi. Setelahnya, naik taxi menuju hotel yang telah dipesan ayah.

Liburan di Uzbekistan
Pagi hari yang melelahkan. Di pikiranku saat itu hanya ingin ketemu kasur dan tidur. Setelah melakukan pemeriksaan imigrasi kami menaiki taksi menuju hotel. Sesampainya di hotel kami chek in lalu masuk ke kamar untuk beristirahat. Kami bermalam di MARMARIS hotel. Pertama kali melihat Uzbek terutama kota Tashkent menurutku biasa saja. Mungkin yang ada dipikiranku hanya salju seperti yang saya saksikan di Khazakstan tapi di Uzbek tidak ada salju, mungkin sudah habis tapi rasa dingin itu tetap ada. Kami masih membutuhkan jaket untuk keluar ruangan. Pada sore hari kami memesan taksi online menuju ke Khazrati imam. Ini adalah Majid yang cantik. Pada saat kami sampai kami berfoto dari luar. Sebenarnya kami ingin masuk. Tapi melihat banyak polisi keinginan kami untuk masuk menurun, jadi kami hanya berjalan di sekitar masjid.

Baca juga:  Melihat Kembali Turki, Membaca Kembali Masa Lalu

Masjidnya cukup besar dengan ada 2 menara di depan kanan dan kiri disertai kubah biru yang indah. Banyak yang sholat disana tapi saya tidak melihat 1 pun wanita yang kesana. Kami terus berjalan hingga ke belakang bangunan masjid. Kami melihat bangunan di belakang masjid tersebut lalu kami berjalan menuju bangunan tersebut. Bangunan tersebut adalah madrasah yang di dalamnya banyak ruangan ruangan yang sekarang mungkin hanya digunakan para pedagang. Saat itu sudah malam jadi tidak banyak orang yang berjualan di area tersebut tapi ada beberapa. Kami juga memasuki sebuah toko yang berada dalam madrasah tersebut ia menjual pernak pernik dan banyak lainnya. Setelah kami dari tempat tersebut kami lanjut memesan taksi online menuju resto. Pada saat kami turun, kami berjalan sedikit untuk sampai ke resto tersebut.

Sebuah Madrasah Di Bukhara/Dok Pribadi Rifqah Ainiyah

Pada saat kami masuk di resto tersebut ada bau yang membuat kita tidak nyaman tapi bagi mereka itu biasa saja. Kita makan tidak banyak karena kami kurang suka dengan rasa makanan dan bumbu dari mereka. Setelah kami makan kami lanjut pulang ke hotel menggunakan taksi online. Keesokan harinya kami kembali pergi ke Khazrati imam. Kami memasuki masjid tersebut yang pada saat kita masuk kami langsung melihat taman kecil tepat di tengah masjid. Pintu masjid ada 2 yang sebelah kiri untuk perempuan sedangkan kanan bagian sudut untuk laki laki. Kami masuk ke masjid tersebut , didalamnya sangat luas yang beralaskan karpet sholat dan pajangan di dindingnya. Lampu dan hiasan yang menghiasi atapnya. Setelah kami melihat isi dari masjid tersebut kami keluar lalu jalan menuju belakang masjid.

Dibelakang masjid itu ada dua bangunan tapi kemarin kami hanya masuk 1 bangunan dan sekarang kami ingin masuk ke bangunan yang semalam kami tidak masuk. Bangunan tersebut adalah museum alquran yang isinya ada alquran dari berbagai bahasa dan dari bermacam negara. Ada juga alquran yang sangat kecil lebih kecil dari telapak tanganku. Bangunan museum tersebut katanya dulu adalah asrama yang satu kamarnya kisaran dua orang. Setelah itu kami keluar dan masuk ke bangunan madrasah yang semalam kami datangi. Saat itu sekitar jam 11 siang jadi pada saat kami masuk banyak orang orang menjual. Mereka menjual baju, gantungan kunci , hiasan, dan pernak pernik. Setelah itu kami lanjut jalan jalan disekitar masjid. Sekitar jam 3 sore kami lanjut ke museum amir timur. Kami ke museum amirtimur menggunakan kereta bawah tanah melewati dua stasiun. Pada saat kami di stasiun sekitar dinding stasiun tersebut dihiasi oleh gambar gambar. Pada saat kami masuk ke dalam kereta didalam sangat desak desakan. Tapi kami tidak lama dalam kereta melewati 2 stasiun kami kembali berjalan. Setelah itu kami sampai di Museum Amir Timur. Dengan keadaan sangat lelah kami memasuki museum tersebut. Pada saat itu saya hanya melihat beberapa gambar saja setelah itu saya duduk. Setelah itu saya keluar dari museum sebenarnya museum itu sangat besar dan banyak objek yang bisa dilihat cuman karna lelah jadi kami memutuskan untuk keluar dan menunggu sekitar setengah jam. Lalu kami ke sebuah restorant yang menunya itu makanan malaysia orang pemilik restoraunt tersebut orang Malaysia. Pelayan dan yang masak juga orang malaysia. Jadi kami berbincang cukup mudah. Setelah kami makan di restoran tersebut kami lanjut naik taksi menuju ke hotel untuk mengambil barang. Pada saat itu malam waktu sebelum isya. Kami lanjut naik taksi menuju kota Samarkand. Perjalanan cukup jauh sekitar 7 jam. Kami sampai di Samarkand sekitar jam 12 lewat. Pada saat kami sampai di samarkand kami langsung ke hotel. Lalu beristirahat.

Pada pagi sekitar setengah sepuluh kami berjalan menyebrangi jalan untuk menuju museum yang berada di seberang jalan. Kami hanya jalan kecil lalu menaiki beberapa anak tangga lalu sampai ke museum tersebut. Disana kami melihat observatorium yang di buat oleh Mirzo Ulugbek yang dimana dibuat untuk menghitung hari dalam satu tahun. Kami masuk ke dalam observatorium tersebut bentuknya seperti seperempat bundaran yang di sampingnya ada tangga. Setelah kami dari observatorium tersebut kami memasuki museum yang ada didepan observatorium tersebut. Museum itu tidak luas. Ada foto Ulugbek. Setelah kami dari museum kami ke patung Mirzo Ulugbek yang dimana dibelakang patung tersebut ada gambar mengenai luar angkasa. Setelah itu kami kembali ke hotel. Sekitar setengah tiga kami pergi ke shahi zinda menaiki taksi online. Shahi Zinda adalah sebuah taman makam yang sangat indah. Didalam taman tersebut ada bangunan yang jika kalian masuk dalam bangunan tersebut ada makam. Bangunan bangunan tersebut sangan cantik dipenuhi dengan gambaran. Pintu yang terbuat dari kayu lalu di ukir. Banyak turis di makam tersebut. Setelah itu kami ke Bibi-Khanym madrasah menggunakan taksi online. Kami turun di dekat pasar setelah itu kami jalan jalan melewati pasar lalu sampai di Bibi-Khanym. Kami duduk didepan bangunan tersebut bangunan yang sangat besar yang setiap dindingnya mempunyai motif yang unik. Tapi bangunan tersebut juga ada beberapa yang sudah rusak. Bangunan tersebut adalah masjid berkubah biru yang kubahnya juga memiliki motif. Di dindingnya juga banyak tulisan arab. Sebenarnya kami ingin masuk tetapi kami sudah kehabisan uang som. Jadi kami lanjut berjalan menuju Registan square jaraknya tidak jauh dari Bibi-Khanym. Kami jalan sampai kami melihat bangunan registan square dari jauh . Pada saat kami sampai kami mencari tempat duduk di sekitar halaman registan square. Kami duduk sambil menikmati sore kami juga berfoto di halaman registar square. Sekitar satu jam kami di tempat itu kami kembali ke hotel menggunakan taksi online.

Baca juga:  Dua Imam Masjid, Dua Kisah dari Turki

Saat pagi hari tiba, kami bersiap untuk ke kota Bukhara. Perjalanan ke Bukhara cukup lama karena kami juga sempat singgah. Kami sampai di Bukhara sore tetapi kami mencari hotel cukup lama. Jadi kami sampai di hotel sudah malam. Lalu kami juga ke restorant menaiki taksi yang sama pada saat kami menuju Bukhara. Setelah kami makan kami jalan menuju hotel karena hotel kami tidak jauh dari restorant. Setelah itu kami istirahat dihotel hingga pagi pun tiba. Pada siang sekitar jam setengah tiga kami keluar untuk jalan jalan kami menuju tempat yang banyak orang diantara kami juga menyewa sepeda untuk naik sepeda di sekitaran temat itu. Kami juga berfoto dan duduk ditempat duduk sekitar. Kami juga melihat unta yang tinggi.

Pada sore hari kami menaiki semacam motor listrik tapi menyanggupi membawa kami berenam orang. Kami putar putar kota menaiki kendaraan tersebut dan kami juga singgah di beberapa tempat salah satunya makam ISMOIL SAMONIY. Kami menyewa kendaraan tersebut satu jam lalu kami sampai ketempat terakhir. Sebenarnya belum tempat terakhir cuman waktu kita sudah habis. Kami juga sempat foto pada patung orang yang menaiki kuda yang ada disana. Lalu kami berjalan menuju tempat pembelian oleh-oleh. Kami memasuki tempat tersebut hingga kami ke sebuah tempat dimana warga kecil tinggal. Kami juga berbuka puasa di rumah warga yang telah kami pesan. Rumahnya kecil dengan meja yang pendek kami duduk di lantai beralas bantal. Setelah kami makan kami jalan menuju hotel melewati tempat pembelian oleh-oleh tapi pada saat itu sudah banyak tutup karena sudah malam. Pada saat itu sangat dingin saya tidak medoble baju. Jadi kami segera pulang ke hotel. Dua hari kemudian pada pagi hari kami berangkat ke naoviy lalu lanjut menuju takhsent. Perjalanan tersebut sangat lama. Kami juga sempt singgah di samarkand untuk membeli oleh-oleh. Kami sampai di tashkent sudah malam. Kami bermalam di hotel. Pada sore hari kami pergi ke terminal bus. Menaiki bus menuju Almmaty-Kazakstan menempuh waktu 12 jam. Byebye Uzbekistan…

Ke Malaysia Lagi…
Sebenarnya, setelah ke Khazakstan, lalu ke Uzbekistan dan balik lagi ke Khazakstan, kami terbang ke Kuala Lumpur lagi. Kami harus menginap dua malam di Kuala Lumpur karena ayah saya salah membeli tiket pulang yang harusnya tanggal 28 Maret, di aplikasi online travel malah dipilih 28 April. Jadinya harus konfirmasi ke maskapai Air Asia dulu dan ternyata tidak ada penerbangan ke Makassar di hari itu. Jadilah kami harus menginap semalam lagi di Kuala Lumpur. Kali ini kami menginap di Tune Hotel di dalam bandara. Setelah check in, kami keluar lagi berkeliling mall bandara dan buka puasa di sana.

Dalam perjalanan keliling mall kami membeli coklat dan beberapa biskuit. Lalu setelah itu kami balik ke hotel untuk istirahat menunggu penerbangan besok siang. Oh iya kemarin saat mendarat di Kuala Lumpur kami menginap di Cosmo Hotel lagi. Jadi sempat belanja takjil di depan masjid Jame. Sempat keliling ke dataran merdeka, ke perpustakaan nasional Malaysia juga ke beberapa titik di sekitar hotel. Malam harinya, setelah buka puasa, kami juga sempat ke Twin Tower, ke kedai durian musangking juga singgah ke mal di seberang twin tower.

Penulis adalah murid kelas dua Tsanawiah di pesantren Ummul Mu’minin, Makassar

0%